7 Tokoh Wanita

7 Tokoh Proklamasi Wanita yang Berperan di Balik Kemerdekaan

Diposting pada

7 Tokoh Proklamasi Wanita yang Berperan di Balik Kemerdekaan – Tokoh-tokoh perempuan Indonesia ini memiliki peran penting di balik suksesnya proklamasi kemerdekaan. Siapa sajakah tokoh wanita ini?

Mereka sukses memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945. Hari monumental itu diadakan di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta. Pada awalnya, telah ada serangkaian kejadian yang menggerakkan Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945.

Pada 14 Agustus 1945, kelompok muda seperti Sutan Syahrir, Wikana, dan Darwis dengar dari Radio BBC Jepang sudah berserah pada pihak Sekutu. Ini menggerakkan mereka menekan Presiden Soekarno untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Namun, beberapa senior ini menampik untuk melakukan secara tergesa-gesa.

Di tanggal 16 Agustus malam hari, Soekarno dan Mochammad Hatta dibawa oleh kelompok muda ke Rengasdengklok supaya mereka tidak dipengaruhi oleh Jepang, dan memberikan keyakinan ke-2 figur itu supaya masih tetap memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Peranan Tokoh Perempuan dalam Proklamasi

Dan pada khirnya sesudah dialog itu, di Jakarta, Wikana dan Achmad Soebardjo lakukan pembicaraan dan menghasilkan persetujuan jika proklamasi akan diadakan di Jakarta.

Kemudian, Soekarno dan Hatta juga dibawa kembali lagi ke ibukota, ke rumah Laksamana Muda Maeda sebagai tempat rapat Panitia Penyiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Sesudah lewat pembicaraan, malam itu text proklamasi juga dirumuskan di dalam rumah Laksamana Muda Maeda. Lepas dari jasa beberapa beberapa tokoh ini, proklamasi kemerdekaan tidak jalan secara lancar tanpa kontribusi dari beberapa tokoh wanita yang ikut peran dalam masalah ini.

Baca Juga:  Biografi Nyai Hj. Shinta Nuriyah, Ulama Wanita yang Masuk ke Dalam Jajaran Mustasyar PBNU

Ada sebagai anggota pengibar bendera, ada pula sebagai anggota penyelamatan di hari itu, dan Ibu Negara Fatmawati yang berjasa menjahit Bendera Pusaka Merah Putih dan sediakan makanan untuk masyarakat yang tiba dalam acara itu.

Berikut beberapa peranan tokoh wanita yang ikut peran dalam penerapan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Fatmawati, Tokoh Wanita Negara Pertama

7 Tokoh Proklamasi Wanita yang Berperan di Balik Kemerdekaan – Fatmawati sebagai Ibu Negara pertama kali yang mempunyai peran besar dalam penyelenggaraan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Terlahir di Bengkulu, 5 Februari 1923, Fatmawati sebagai figur wanita yang menjahit bendera Merah Putih yang dikibarkan pada Proklamasi Kemerdekaan di Jalan Pegangsaan Timur nomor 56, Jakarta.

Kelebihan Ibu Fatmawati

Bukan hanya menjahit bendera saja, Fatmawati buka dapur umum di tempat tinggalnya untuk memasok sarapan untuk rakyat yang datang pada acara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Ibu Oetari Soetarti

Oetari sebagai mahasiswi Ika Daigaku (sekolah kedokteran pada jaman Jepang) yang ikut tiba melihat beberapa detik Proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta.

PMII dan Tokoh Wanita Oetari Soetarti

Dia bekerja sebagai salah satu anggota pos Palang Merah Indonesia (PMI) di Bidara Cina. Oetari selanjutnya menikah dengan seorang rekan kampusnya Cr. Suwardjono Surjaningrat, yang selanjutnya jadi Menteri Kesehatan zaman Soeharto pada masa 1978-1988.

Tokoh Wanita Retnosedjati

Retnosedjati salah satunya mahasiswi Ika Daigaku yang datang dalam beberapa detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Dia terlahir di Den Haag, Belanda pada 29 Maret 1924.

PMII dan Ibu Retnosedjati

Ia jadi anggota Palang Merah Indonesia (PMI) di bawah Prof. Soetojo sesudah Indonesia merdeka. Awalnya, pada perang kemerdekaan Indonesia, dia menjadi anggota PMI dan bekerja mengurusi beberapa obat untuk prajurit di Solo, Yogyakarta, dan Klaten.

Baca Juga:  Macam-Macam Zakat dan 8 Golongan yang Berhak Menerimanya

Ibu Yuliari Markoem

Tokoh wanita yang bekerja sebagai penaikan bendera pusaka merah putih: Ibu Yuliari Markoem sebagai salah satunya figur mahasiswi yang bekerja dalam penaikan Bendera Pusaka.

Yuliari Sebagai Mahasiswa

Yuliari sebagai mahasiswa Ika Daigaku yang ikut peran menolong dalam Perang Kemerdekaan sebagai penyambung dalam aktivitas pengangkutan keperluan klinis di beberapa daerah gerilya.

Gonowati Djaka Sutadiwiria

Gonowati sebagai wanita asal Semarang yang ikut peran dalam penyelenggaraan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, pada 17 Agustus 1945. Dia bekerja sebagai anggota penyelamatan di saat itu.

Gonowati Tokoh Wanita dari PMII

Gonowati sebagai mahasiswa Sekolah tinggi Kedokteran Ika Daigaku dan anggota Palang Merah Indonesia (PMI), yang berperanan dalam menolong kumpulkan beberapa obat dalam Perang Kemerdekaan.

Zuleika Rachman Masjhur Jasin

Zuleika sebagai anggota PMI Mobile Colonne sesudah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Pada hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Sebagai Pimpinan Ika Daigaku

Zuleika yang sebagai pimpinan mahasiswi Ika Daigaku ikut juga melihat beberapa detik proklamasi di jalan Pegangsaan Timur No. 56 itu.

S.K Trimurti, Tokoh Wanita Tangguh

Nama lengkap tokoh perempuan ini Surastri Karma Trimurti. Dia sebagai tokoh wanita yang berasal dari Boyolali. Dia bekerja sebagai reporter. Dia benar-benar terus-menerus dalam menantang kolonialisme dan anti pada penjajahan Belanda.

Lulus dari sekolah kelas dua untuk anak karyawan rendah Tweede Indiansche School. Saat sebelum jadi seorang reporter, S.K Trimurti pernah mengajarkan di beberapa sekolah dasar di Surakarta, Bandung, Banyumas, dan Solo, pada 1930. Dia aktif dalam berpolitik dengan tergabung dalam sebuah partai namanya Partindo pada 1933.

Sejarah Pilu S.K Trimurti

S.K Trimurti sebagai figur wanita yang kerap mengumandangkan persoalan wanita dan dia yakin dengan revolusi kemerdekaan, wanita dapat capai kebebasan sebagai masyarakat negara. Dia sempat juga diamankan dan dipenjara oleh pemerintahan Hindia Belanda karena menebarkan brosur anti-kolonialisme.

Baca Juga:  10 Quotes Kalis Mardiasih, Muslimah yang Diperdebatkan Lengkap Dengan Gambar

Sesudah bebas dari penjara, S.K Trimurti aktif menulis bernama rahasia dan populer krisis dan anti-kolonialisme. Salah satunya koran tempat dia bekerja ialah Pemikiran Rakyat dan bersama dengan suaminya dia juga mengeluarkan koran Cepat, yang dilarang oleh pemerintahan Jepang.

Dalam Proklamasi Kemerdekaan, dia disuruh mengibarkan Bendera Pusaka Merah Putih, tapi dia menampik dan mereferensikan Latied Hendraningrat dari Peta (Pembela Tanah Air). Sesudah Indoensia merdeka, dia jadi Menteri Perburuhan pertama.

  • Gambar Teks Proklamasi

Tokoh Wanita - Teks Proklamasi

  • Bunyi Teks Proklamasi versi ditulis tangan di atas berbunyi:
"Proklamasi.

Kami, bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.

Hal2 yang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan 
tjara saksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, 17-8-'05.
Wakil2 bangsa Indonesia."
  • Bunyi Teks Proklamasi versi yang telah diketik berbunyi:
"Proklamasi

Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan 
dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahun 05.
Atas Nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta”

Atrikel di atas adalah tulisan yang mengulas sosok 7 tokoh wanita yang memiliki peran penting di balik suksesnya proklamasi kemerdekaan. Jika kalian suka dengan konten-konten yang tayang di website tokohwanita.com silahkan bagikan ke saudara-saudara yang lain. Semoga bermanfaat.

Pos Terkait:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *