Biografi Nyai Hj. Nafisah Ali Maksum, Pecinta Al-Qur’an yang Masuk ke Dalam Jajaran A’wan PBNU – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah menetapkan dan mengumumkan kepengurusan masa khidmah 2022-2027. Nyai Hj. Nafisah Ali Maksum menjadi salah satu anggota A’wan PBNU. Kami akan coba menulis tentang biografi singkat Nyai Hj. Nafisah Ali Maksum.
Biografi Nyai Hj. Nafisah Ali Maksum
Ia adalah putri keempat dari Kiai Ali Maksum dan Nyai Hasyimah Munawwir. Lahir di Bantul, 18 Agustus 1954. Di usianya yang sudah lanjut, ia masih terlihat muda dan sangat sederhana. Ia mengasuh Pondok Pesantren Krapyak, Yayasan Ali Maksum, Kompleks Hindun-Annisah dan Beyt Tahfidz An-Nafisah. Putri satu-satunya adalah Ning Hindun-Annisah, pengasuh Pondok Pesantren Hasyim Asyari Bangsri.
Pemberian Nama Nafisah
Nama Nafisah sendiri diberikan oleh ayahnya, Mbah Ali Maksum dengan maksud agar nantinya Nafisah menjadi ustadz perempuan seperti Sayyidah Nafisah, ustadz yang merupakan guru dari Imam Syafi’i.
Memang benar Nyai Nafisah Ali Maksum telah berhasil menjadi sosok inspiratif bagi siapa saja yang mengenalnya, terutama bagi siswa yang menemaninya dalam kesehariannya, seperti saya. Kepribadiannya yang luar biasa dan sangat layak disebut cendekiawan wanita.
Nyai Nafisah Ali Maksum Kepada Santri
Biografi Nyai Hj. Nafisah Ali Maksum, Pecinta Al-Qur’an yang Masuk ke Dalam Jajaran A’wan PBNU – Selain nasehat-nasehat yang sering disampaikan, masih banyak lagi nasehat-nasehat beliau yang sering disampaikan kepada murid-muridnya. Apalagi dalam hal menjaga Firman Allah.
Cucu Kiai Munawwir Abdullah Rasyad ini tidak pernah bosan dan selalu memotivasi santri untuk tidak pernah meninggalkan Al-Qur’an dimanapun berada. Pada prinsipnya tidak perlu mengejar duniawi, tetapi ketika Al-Qur’an telah didahulukan, maka prestasi dan hal-hal duniawi lainnya juga akan mengiringinya.
Sang Motivator
Memotivasi dan selalu mendukung siswa dalam mengikuti kompetisi sebagai bentuk pengembangan diri. Ia selalu mendukung para mahasiswi yang akan mengikuti lomba di bidang apapun, asalkan tidak meremehkan Al-Qur’an. Bahkan setiap mahasiswa yang memiliki izin untuk mengikuti suatu perlombaan, baik akademik maupun non akademik, ia selalu memberikan izin.
Tentunya dengan harapan menjadi perempuan tidak hanya mampu mengaji dan belajar, tetapi juga memiliki bakat dan keterampilan lain yang dapat dikembangkan dan berguna di masyarakat.
Pribadi Nyai Hj. Nafisah Ali Maksum
Biografi Nyai Hj. Nafisah Ali Maksum, Pecinta Al-Qur’an yang Masuk ke Dalam Jajaran A’wan PBNU – Soal kerapian, kebersihan, dan keindahan merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Nyai Hj. Durroh Nafisah adalah seorang wanita yang selalu mengajari murid-muridnya tentang hal ini. Apalagi sebagai seorang wanita.
Prinsipnya adalah wanita harus selalu tampil rapi, bersih, rapi, dan tidak kotor atau jorok. Seperti: seragam Al-Qur’an harus selalu wangi, kebersihan dan kerapihan asrama, sampai-sampai harus dibersihkan sehelai pun. Tak heran jika dalam setiap hari ia selalu tampil rapi.
Memanusiakan Manusia
Memanusiakan manusia dan toleransi beragama adalah hal yang sering kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, selalu menghargai dan menghormati siapapun yang ada dihadapannya dan dari kalangan manapun. Tak jarang teman-temannya adalah wanita non muslim dan ia selalu menghormati semua orang di sekitarnya.
Kedermawanannya, kasih sayang, perhatiannya kepada setiap siswa, dan bahkan ia menghafal setiap nama siswanya dengan sangat baik. Dengan demikian setiap siswa selalu merasa dekat dengannya. Itulah sosok Nyai Durroh Nafisah yang menjadi idola setiap santri dan wanita yang mengenalnya.
Demikianlah artikel tentang Biografi Nyai Hj. Nafisah Ali Maksum, Pecinta Al-Qur’an yang Masuk ke Dalam Jajaran A’wan PBNU, Apabila terdapad beberapa data yang keliru dan kurang lengkap kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Karena niat kami adalah meneladani tokoh-tokoh wanita hebat di wilayah nusantara. Selain itu, tentunya adalah belajar untuk menulis. Semoga bermanfaat.