Doa Makan dan Minum,

Suka Mengamalkan Doa Nurbuat? Simak Kejanggalannya

Diposting pada

Doa Nurbuat adalah salah satu doa yang dianggap banyak manfaatnya oleh sebagian umat Islam. Namun, di balik keyakinan tersebut, doa ini dinilai memiliki beberapa kejanggalan. 

Untuk melengkapi pengetahuan Anda, berikut rangkuman kejanggalan isi doa ini berdasarkan beberapa sumber.

Kedudukan dan Arti Lafal Doa Nurbuat

Doa ini sering disebut sebagai nurun-nubuwwah. Artinya adalah cahaya nabi. Menurut orang-orang yang mengamalkannya, doa ini memiliki banyak keutamaan. Lantas, apa kejanggalan dalam lafal doa ini?

1. Doa Nurbuat dan Kejanggalannya

Allah Swt. berfirman dalam Q.S. Ghafir ayat 60, “Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan. ….”

Orang-orang yang mengamalkannya yakin doa ini diajarkan oleh Rasulullah. Namun, Ustaz Ammi Nur Baits, Dewan Pembina untuk website konsultasisyariah.com, menyebutkan beberapa kejanggalannya, yaitu: 

  • kesalahan dalam kaidah tata bahasa yang terjadi secara berulang;
  • susunan kalimatnya tidak sistematis dan tidak memiliki kaitan;
  • doa yang dipanjatkan kurang tepat; dan
  • pendapat yang berlebihan tentang keutamannya.

Umat Islam diminta berdoa untuk memohon kebaikan dunia dan akhirat. Namun, pendapat tentang keutamaan doa ini dinilai berlebihan dan hanya mengarah kepada kepentingan dunia, antara lain:

  • bisa bertemu dengan jin dan bisa merubah rupa;
  • disayangi oleh musuh;
  • bisa menjaga rumah dari gangguan jin, sihir, santet dan bahaya lainnya; 
  • memperlihatkan hal-hal yang indah;
  • menjadikan awet muda; dan
  • menjadikan wajah tampak lebih tampan/cantik.

Dengan kejanggalan-kejanggalan tersebut, doa ini diyakini tidak berasal dari Rasulullah. Untuk lebih jelasnya, Anda bisa menyimak lafal dan arti doa nubuwah ini.

Baca Juga:  Doa Sahur, Disunnahkan Rasulullah dan Keutamaan Makan Sahur

2. Lafal dan Arti Doa Nurbuat

اَللّٰهُمَّ ذِى السُّلْطَانِ الْعَظِيْمِ وَذِى الْمَنِّ الْقَدِيْمِ وَذِي الْوَجْهِ الْكَرِيْمِ وَوَلِيِّ الْكَلِمَاتِ التَّامَّاتِ وَالدَّعَوَاتِ الْمُسْتَجَابَةِ عَاقِلِ الْحَسَنِ وَالْحُسَيْنِ مِنْ اَنْفُسِ الْحَقِّ عَيْنِ الْقُدْرَةِ وَالنَّاظِرِيْنَ وَعَيْنِ الْجِنِّ الْاِنْسِ وَالشَّيَاطِيْنِ

وَاِنْ يَّكَادُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَيُزْ لِقُوْنَكَ بِاَبْصَارِهِمْ لَمَّا سَمِعُوا الذِّكْرَ وَيَقُوْلُوْنَ اِنَّهُ لَمَجْنُوْنٌ وَمَاهُوَ اِلاَّذِكْرٌ لِّلْعَالَمِيْنَ وَمُسْتَجَابُ اْلقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَوَرِثَ سُلَيْمَانُ دَاوُدَ عَلَيْهِمَا السَّلَامُ الْوَدُوْدُ ذُوالْعَرْشِ الْمَجِيْدِ

طَوِّلْ عُمْرِيْ وَصَحِّحْ جَسَدِيْ وَاقْضِ حَاجَتِيْ وَاَكْثِرْ اَمْوَالِيْ وَاَوْلَادِيْ وَحَبِّبْنِيْ لِلنَّاسِ اَجْمَعِيْنَ وَتَبَاعَدِ الْعَدَاوَةَ كُلَّهَا مِنْ بَنِيْ اٰدَمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ مَنْ كَانَ حَيًّا وَّيَحِقَّ الْقَوْلُ عَلَى الْكَافِرِيْنَ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْ

Allahumma dzish-shulthanil ‘adhiim. Wa dzil mannil qadim wa dzil wajhil kariim wa waliyyil kalimaatit-tammaati wad-da’awaati mustajaabati ‘aaqilil hasani wal-husaini min anfusil haqqi ‘ainil qudrati wannaadhiriina wa ‘ainil insi wal-jinni wa in-yakadul ladziina kafaruu la yuzliquunaka bi-abshaarihim lamma sami’udz dzikra wa yaquuluuna innahu lamajnuun wa maa huwa illa dzikrul lil ‘aalamiin wa mustajaabu luqmanil hakiimi wa waritsa sulaimaanu daawuda ‘alaihis salaamu al waduudu dzul ‘arsyil majiid thawwil ‘umrii wa shahhih ajsadii waqdli haajatii waktsir amwaalii wa aulaadii wa habbib linnaasi ajma’in. Watabaa ‘adil ‘adaa wata kullahaa min banii aadama ‘alaihis salaamu man kaana hayya wa yahiqqal baathilu innal baathila kaana zahuuqaa. Wa nunazzilu minal qur’aani maa huwa syifaa-uw wa rahmatul lil mu’miniina. Subhaana rabbika rabbil ‘izzati ‘ammmaa yashifuuna wa salaamun ‘alal murshaliina wal hamdu lillahi rabbil ‘aalamiin.

Artinya, ”Ya Allah, Robb yang memiliki kekuatan yang agung, yang memiliki kemauan yang abadi dan yang memiliki wajah yang mulia dan sebagai pelindung kalimat-kalimat-nya serta pengabul doa-doa, kecerdasan Hasan dan Husein dari jiwa yang benar, pelindung indra mereka yang melihat serta indra jin dan manusia. Dan ketika orang-orang kafir akan menggelincirkanmu dengan penglihatan sihir tatkala mereka mendengar peringatan lalu mereka berkata-kata, sesungguhnya ia adalah gila. Tiadalah itu semua melainkan sebagai peringatan bagi seluruh alam. Allah yang mengabulkan doa Luqmanul Hakim dan mewariskan Sulaiman bin Daud a.s.

Baca Juga:  Benarkah Wanita Tidak Boleh Bekerja?

Akhir Kata

Doa Nurbuat adalah salah satu doa yang dianggap janggal oleh sebagian ulama. Informasi dalam artikel ini diharapkan bermanfaat bagi Anda yang akan mengamalkannya.

 

 

Referensi 

https://www.dream.co.id/stories/pengertian-doa-nurbuat-hukum-dan-bacaannya-yang-baik-diamalkan-dalam-kehidupan-sehari-hari-211222z.html

https://konsultasisyariah.com/8078-doa-nurbuat.html

https://www.sahabatyatim.com/doa-nurbuat/

https://quran.kemenag.go.id/

Pos Terkait:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *