Niat shalat gerhana bulan adalah niat yang dilantunkan, baik dalam hati atau dikeraskan ketika melaksanakannya. Hukum menunaikan sholat gerhana bulan (sholat khusuf) menurut mayoritas ulama adalah sunnah muakkad (sangat dianjurkan, karena selalu dikerjakan Rasululloh).
Dasar dari sholat khusuf, yaitu:
فَإِذَا رَأَيْتُمْ فَصَلُّوا
Artinya:
“Jika kalian melihat gerhana tersebut, maka salatlah.” (HR. Bukhari no. 1043)
Oleh karena itu, sholat gerhana bulan sangat dianjurkan bagi Muslim/ah yang melihat atau mengetahui peristiwa tersebut.
Seperti sholat sunah pada umumnya, sholat ini dikerjakan dua rakaat dengan dua kali rukuk pada setiap rakaatnya. Sholat khusuf bisa dilakukan berjamaah atau munfarid (sendiri-sendiri).
11 Langkah Tata Cara Dan Niat Shalat Gerhana Bulan
Pada 8 November 2022 lalu terjadi gerhana bulan total, dan umat Islam dianjurkan melaksanakan sholat gerhana bulan. Hal ini berdasarkan hadits,
حَدَّثَنَا أَبُو الوَلِيْد قَالَ حَدَّثَنَا زَائِدَةُ قَالَ حَدَّثَنَا زِيَادُ بْنُ عِلَاقَةِ قَالَ سَمِعْتُ الْمُغِيْرَةُ بْنِ شُعْبَةِ يَقُوْلُ اِنْكَسَفَتْ الشَّمْسُ يَوْمَ مَاتَ اِبْرَاهِيْمُ فَقَالَ النَّاسُ اِنْكَسَفَتْ لِمَوْتِ اِبْرَاهِيْمُ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَأَيَتَانِ مِنْ أَيَاتِ اللهِ لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمُواهُمَا فَادْعُوا اللهِ وَصَلّوا حَتَّى يَنْجَلِيَ
Artinya:
Telah menceritakan kepada kami, Abu Al Walid berkata, telah menceritakan kepada kami, Zaidan berkata, telah menceritakan kepada kami, Ziyad bin ‘Ilaqah, dia berkata: “Aku mendengar Al-Mughirah bin Syu’bah berkata, “Telah terjadi gerhana mahatari ketika wafatnya Ibrahim.”
Kemudian Rasulullah SAW berkata, “Sesunggunya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah SWT, dan ia tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana keduanya, makan berdoalah kepada Allah SWT dan dirikan shalat hingga (matahari) kembali tampak.” (HR. Al-Bukhari).
Berikut tata cara sholatnya dilansir dari laman Kemenag:
1. Niat
Niat adalah ucapan keinginan beribadah, kemudian melakukan gerakan-gerakannya sesuai contoh Rasululloh. Berikut niat sholat khusuf:
Ketika menjadi imam, ucapkan:
أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً لله تَعَالَى
Usholli sunnatal khusuufi rok’ataini imaaman lillahi ta’aalaa.
Artinya:
Aku niat shalat gerhana bulan dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta’ala.
Apabila menjadi makmum, lafazkan:
أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ مَأمُومًا لله تَعَالَى
Usholli sunnatal khusuufi rok’ataini ma’muuman lillahi ta’aalaa.
Artinya:
Aku niat shalat gerhana bulan dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta’ala.
Sedangkan jika melaksanakan sholat gerhana bulan sendirian, baca:
أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ لله تَعَالَى
Usholli sunnatal khusuufi rok’ataini lillahi ta’aalaa.
Artinya:
Aku niat sholat gerhana bulan dua rakaat karena Allah Ta’ala.
2. Takbiratul Ihram
Takbiratul ihram adalah gerakan sholat mengangkat tangan sambil mengucapkan takbir seperti sholat biasa.
3. Membaca Doa
Membaca doa adalah rukun selanjutnya, baca pelan doa iftitah dan ta’awudz:
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
“A’udzu billahi minasy syaithonir rojiim”
Artinya:
aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk”.
Setelah itu baca surat Al-Fatihah dan surat Al-Baqarah dengan suara keras.
4. Rukuk
Rukuk adalah gerakan sholat membungkukkan kepala hingga posisi kepala, punggung dan pinggang lurus. Oleh karena dianjurkan memanjangkan rukuk, maka setelah membaca doa rukuk lalu dilanjutkan dengan bertasbih,
سبحان الله
Subhanallah
Artinya:
Maha Suci Allah,
sebanyak 100 kali.
5. I’tidal
I’tidal adalah gerakan bangkit dari rukuk sambil mangucapkan bacaan Tasmi’:
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ
Sami Allahu liman hamidah.
Rabbana lakal-hamd.
Artinya:
“Allah mendengar orang-orang yang memuji-Nya.
Ya Allah Tuhan kami! Bagi-Mu segala puji.”
6. Berdiri
Berdiri adalah gerakan berikutnya. Jika biasanya setelah i’tidal langsung sujud, maka dalam sholat khusuf, kembali berdiri. Selanjutnya membaca surat Al-Fatihah juga surat lain yang panjang seperti surat Ali Imran.
7. Rukuk Kedua
Rukuk kedua adalah gerakan selanjutnya. Lama rukuk ini lebih pendek dari rukuk pertama (bisa dengan membaca tasbih sebanyak 80 kali).
8. I’tidal Kedua
Itidal kedua adalah kembali berdiri dan mengucapkan bacaan Tasmi’.
9. Sujud
Sujud adalah gerakan menempelkan wajah (dahi dan hidung), juga kedua telapak tangan, lutut, serta ujung jari kaki pada sajadah. Panjangkan sujud dengan membaca tasbih 100 kali seperti ketika rukuk pertama.
Setelah itu lakukan duduk di antara dua sujud, lalu sujud kembali. Pada sujud kedua ini, baca tasbih 80 kali seperti pada waktu rukuk kedua.
10. Rakaat Kedua
Rakaat kedua adalah rangkaian gerakan sholat mulai dari takbir hingga sujud seperti pada rakaat pertama. Gerakan sholat pada rakaat kedua sama seperti rakaat pertama, sedangkan bacaan suratnya lebih singkat, seperti surat An-Nisa dan surat Al-Maidah.
11. Salam
Salam adalah gerakan mengakhiri sholat dengan menolehkan kepala ke arah kanan dan mengucapkan “Assalammualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh”. Setelah itu tolehkan kepala ke arah kiri dan kembali ucapkan salam.
Setelah selesai sholat, apabila berjamaah, maka imam bisa melanjutkan dengan menyampaikan khotbah mengenai berzikir, berselawat, istigfar, juga sedekah. Imam Bukhari meriwayatkannya dalam hadits berikut:
إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا
Artinya:
“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah salat dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari no. 1044)
Muslim/ah dapat membaca dzikir berikut setelah sholat gerhana bulan:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
“Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar.”
Artinya:
“Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada satu Tuhan pun yang disembah kecuali Allah, dan Allah Maha Besar.”
Juga membaca doa seperti tercantum dalam surat Al-Hasyr ayat 24:
هُوَ ٱللَّهُ ٱلْخَٰلِقُ ٱلْبَارِئُ ٱلْمُصَوِّرُ ۖ لَهُ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ ۚ يُسَبِّحُ لَهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۖ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ
“Huwallāhul-khāliqul-bāri`ul-muṣawwiru lahul-asmā`ul-ḥusnā, yusabbiḥu lahụ mā fis-samāwāti wal-arḍ, wa huwal-‘azīzul-ḥakīm.”
Artinya:
“Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Asmaaul Husna. Bertasbih kepada-Nya apa yang di langit dan bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
Doa lainnya yaitu:
اللَّهُمَّ إِنَا نَسْتَغْفِرُكَ إِنَّكَ كُنْتَ غَفَّارًا
Allaahumma innaa nastaghfiruka, innaka kunta ghaffaaraa.
Artinya:
“Ya Allah, sungguh kami memohon ampun kepada-Mu, karena Kau adalah maha pengampun.”
Bisa juga membaca doa berikut,
رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Rabbana maa khalaqta haadza baathila subhaanaka faqinaa ‘adzaabannaar.
Artinya:
“Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau ciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau (dari segala kekurangan), maka (ampunilah segala kesalahan penjelahan intelektual kami dan) peliharalah Kami dari siksa neraka.”
Setelahnya baca juga doa:
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَتُبْ عَلَيْنَا اِنَّكَ اَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
Rabbana taqabbal minnaa innaka antas samii’ul ‘aliimu wa tub ‘alainaa innaka anta tawwabur rahiim.
Artinya:
“Wahai Tuhan kami, perkenankanlah (permohonan) dari kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui. Dan terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkau Maha Menerima Taubat lagi Maha Penyayang.”
Ditambah doa berikut,
رَبَّنَا أَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار
Rabbanaa aatina fid dunyaa hasanatan wafil aakhiroti hasanah waqinaa ‘adzaa bannaar.
Artinya:
“Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan hidup di dunia dan kebaikan hidup di akhirat, dan jagalah kami dari siksa api neraka.”
Setelah itu tutup dengan doa,
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِين
Subhaana rabbika rabbil ‘izzati ‘amma yashifuun wa salaamun ‘alal mursaliina wal hamdu lillahil rabbil ‘aalamiin.
Artinya:
“Maha Suci Tuhanmu Yang mempunyai keperkasaan dari apa yang mereka katakan. Dan kesejahteraan dilimpahkan atas para rasul. Dan segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam.”
Akhir Kata
Niat shalat gerhana bulan adalah niat yang diucapkan ketika memulai sholat khusuf. Sholat ini dikerjakan sejak mulai gerhana hingga selesai. Apabila terlewat, maka tidak disunahkan mengqada sholat.
Sumber Referensi
https://www.insertlive.com/lifestyle/20221111172345-210-295512/ini-bacaan-niat-dan-tata-cara-sholat-gerhana-bulan-dalam-islam#:~:text=Niat%20Sholat%20Gerhana%20Bulan&text=Ushall%C3%AE%20sunnatal%20khus%C3%BBf%20rak’ataini,makmum%20karena%20Allah%20Swt..%22
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20221107170714-569-870658/tata-cara-shalat-gerhana-bulan-dan-waktu-melaksanakannya.
https://ummetro.ac.id/tata-cara-shalat-gerhana/
https://www.popbela.com/career/inspiration/niken-ari/doa-niat-dan-tata-cara-salat-gerhana-bulan
https://zakat.or.id/niat-hadist-dan-tata-cara-shalat-gerhana-bulan/
https://muslim.okezone.com/amp/2022/11/08/618/2703282/bacaan-doa-setelah-sholat-gerhana-bulan-total-beserta-keutamaannya-yang-luar-biasa-besar?page=3