Agama, Doa  

Niat Puasa Dzulhijjah: Arab, Latin, dan Artinya

Niat Sholat Ashar

Niat puasa Dzulhijjah adalah niat puasa sunnah yang diucapkan setelah sahur di bulan Dzulhijjah. Merujuk buku karangan Hengki Ferdiansyah, Ini Keutamaan Puasa Sembilan Hari di Bulan Dzulhijjah, meriwayatkan hadits At-Tirmidzi untuk memperbanyak amal saleh:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ما من أيام العمل الصالح فيهن أحب إلى الله من هذه الأيام العشر

Artinya:

“Rasulullah SAW berkata: Tiada ada hari lain yang disukai Allah SWT untuk beribadah seperti sepuluh hari ini,” (HR At-Tirmidzi).

Hadist tersebut mengatakan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah merupakan salah satu waktu yang dimuliakan Allah, maka pahala ibadahnya dilipatgandakan. Oleh karena itu Muslim/ah sangat dianjurkan memperbanyak ibadah, amalan-amalan, termasuk berpuasa.

Namun demikian, lakukan juga puasa sunnah rutin lainnya di bulan ini, agar Allah semakin sayang dan ridho.

6 Niat Puasa Dzulhijjah, Sebulan Penuh, Mulai Dari Awal Hingga Akhir Bulan

Puasa yang dianjurkan untuk dilaksanakan di bulan Dzulhijjah antaranya adalah menjelang Idul Adha. Sedangkan puasa sunnah lainnya merupakan puasa rutin setiap bulan. Berikut niat berbagai puasa di bulan Dzulhijjah:

1. Puasa Sunnah Dzulhijjah

Puasa sunnah Dzulhijjah adalah puasa yang dilaksanakan pada tanggal 1-7 Dzulhijjah. Dasar keutamaan puasa ini yaitu riwayat Hunaidah bin Kholid, dari istrinya, beberapa istri Nabi SAW mengatakan,

عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijjah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya,” HR. Abu Daud no. 2437.

Baca Juga:  Bacaan Doa Setelah Wudhu dan Sebelum Wudhu Terlengkap

Niat puasa ini yaitu:

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta’ala.

Artinya:

“Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta’ala.”

2. Puasa Tarwiyah

Puasa Tarwiyah adalah puasa sunnah pada tanggal 8 Dzulhijjah, dengan niat sebagai berikut:

نويت صوم التروية سنة لله تعالى

“Nawaitu shauma al tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala”

Artinya:

“Saya niat berpuasa sunah Tarwiyah karena Allah SWT.”

Apabila seorang Muslim/ah terlupa membaca niat ketika sahur, maka bisa membacanya ketika ingat meski hari telah siang. Dengan catatan belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa dan belum masuk waktu zuhur. Berikut niatnya:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التروية لِلهِ تَعَالَى

“Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an ada’i sunnati Tarwiyah lillahi ta’ala.”

Artinya:

“Saya berniat puasa sunah Tarwiyah pada hari ini karena Allah SWT.”

3. Puasa Arafah

Puasa Arafah adalah puasa sunnah pada hari Arafah yaitu di tanggal 9 Dzulhijah. Puasa ini dianjurkan bagi orang-orang yang tidak sedang menjalankan ibadah haji.

Melansir buku Puasa Tarwiyah dan Arafah oleh Anam, keutamaan puasa Arafah diriwayatkan Abu Qatadah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية ومستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية

Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Assyura (tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas. (HR. Muslim).

Keutamaan berpuasa satu hari di hari ini yaitu dihapusnya dosa dua tahun. Meski demikian, Melansir kitab An-Nawawi, Syarah Muslim, juz 3, h. 113, dosa yang dihapuskan adalah dosa kecil.

Keutamaan lainnya dari hari Arafah adalah Allah membebaskan hamba-Nya dari api neraka lebih banyak  dibanding hari-hari lainnya.

Baca Juga:  Tahiyat Awal: Doa, Posisi Tanga Dan Kaki Ketika Duduk

Niat puasa Arafah yaitu:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Arafah lillâhi ta‘âlâ.

Artinya:

“Aku berniat puasa sunnah Arafah esok hari karena Allah SWT.”

4. Puasa Ayyamul Bidh

Puasa Ayamul Bidh adalah puasa sunnah lain yang bisa dilaksanakan di bulan Dzulhijjah. Puasa ini dilakukan pada  pertengahan bulan, antara tanggal 13, 14, dan 15. 

Namun karena tanggal 13 Dzulhijjah termasuk hari tasyrik (haram berpuasa), maka bisa digeser menjadi tanggal 14, 15, dan 16 Dzulhijjah. Niat puasa ayamul bidh adalah:

نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ayyâmil biidl lilaahi ta’aalaa.

Artinya:

“Saya niat puasa Ayyamul Bidh (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta’ala.”

5. Puasa Senin Kamis

Puasa senin kamis adalah puasa sunnah sepanjang masa, bisa dilakukan di bulan apa saja, kecuali hari yang diharamkan berpuasa. Selain hari tasyrik (tanggal 11, 12 dan 13) di atas, 10 Dzulhijjah (Hari Raya Idul Adha) pun haram hukumnya berpuasa.

Niat puasa senin yaitu:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatal lillāhi ta’ālā.

Artinya:

“Saya niat puasa sunah hari Senin karena Allah Ta’ala”.

Lafadz niat puasa Kamis:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma yaumal khamisi sunnatan lillāhi ta’ālā.

Artinya:

“Saya niat puasa sunah hari Kamis karena Allah Ta’ala.”

6. Puasa Daud

Puasa Daud adalah puasa yang dilakukan Nabi Daud AS, dimana pelaksanaannya selang-seling, (sehari puasa, sehari tidak). Para ulama telah bersepakat mengenai puasa sunnah ini.

Apabila ingin melaksanakan puasa Daud di bulan Dzulhijjah, penting untuk mengingat tanggal-tanggal haram puasa, agar tidak tetap sah puasanya. Berikut niat puasa Daud:

Baca Juga:  Doa Bercermin: Adab Bercermin Anjuran Rasulullah SAW

نَوَيْتُ صَوْمَ دَاوُدَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

“Nawaitu shouma daawuda sunnatan lillaahi ta’aalaa.”

Artinya:

“Saya niat puasa Daud, sunah karena Allah Ta’ala.”

Selain puasa, ada beberapa hal sunnah lain bagi Muslim/ah yang berniat menyembelih hewan qurban. Meriwayatkan sahabat Ibnu Majah, Ahmad, dan lainnya:

إذا دخل العشر من ذي الحجة وأراد أحدكم أن يضحيفلا يمس من شعره ولا بشره شيئا حتى يضحي

Artinya:

“Apabila sepuluh hari pertama Dzulhijjah telah masuk dan salah seorang di antara kamu hendak berkurban hewan ternak, maka janganlah menyentuh rambut dan kulit sedikit pun, sampai (selesai) berkurban hewan ternak.”

Hadits ini melarang memotong apapun seperti rambut dan kuku.

Akhir Kata

Niat puasa Dzulhijjah adalah niat berpuasa di awal bulan Dzulhijjah, sejak tanggal 1 hingga tanggal 7. Lanjutkan berpuasa sampai tanggal 9, dan dapatkan keutamaannya. Akan lebih baik lagi jika semua puasa sunnah rutin dikerjakan hingga akhir bulan.

 

 

 

Sumber Referensi

https://jabar.nu.or.id/ubudiyah/puasa-dzulhijjah-tarwiyah-dan-arafah-tata-cara-niat-dan-keutamaannya-

https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6161730/niat-puasa-dzulhijjah-tarwiyah-dan-arafah-jelang-idul-adha-2022/3

https://m.merdeka.com/sumut/keutamaan-puasa-dzulhijjah-yang-sayang-dilewatkan-kln.html?page=3

https://tirto.id/bacaan-niat-puasa-sunnah-dzulhijjah-hari-1-7-tarwiyah-dan-arafah-efqe

https://www.orami.co.id/magazine/potong-kuku-sebelum-kurban

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *