Emosional dan Spiritual yang Matang
Seringkali kita mendengar pepatah, “Dibalik sosok pemimpin hebat, tentu ada sosok perempuan hebat” . Hal ini tercermin dalam kehidupan rumah tangga Nabi Muhammad SAW dan Khadijah. Khadijah memiliki kepribadian, kecerdasan serta emosional yang matang. Tentu sikap dan sosok seperti ini dibutuhkan sebagai pendamping para tokoh besar karena bagi mereka pasangan juga berarti teman diskusi dan bertukar pikiran. Salah satu bukti kematangan emosional serta spiritual Khadijah adalah saat Nabi Muhammad SAW mendapatkan wahyu di gua Hira’. Nabi merasakan perasaan yang luar biasa. Tubuhnya gemetar, menggigil usai mendapat wahyu dari Malaikat Jibril.
“Selimuti aku.. Selimuti aku..”, beliau pulang ke rumahnya menemui Khadijah.
Beliau bahkan berkata kepada Khadijah, “Inni qad khasyitu ‘ala Aqli”. Buya Hamka dalam bukunya, menerjemahkannya dengan kalimat, “Saya seperti akan gila”.
Kemudian Khadijah menghadapi peristiwa tersebut dengan tenang. Ia menunjukkan peran, dukungan, serta sikap terbaiknya. Beliau menenangkan sang suami dengan berkata,
“Tidak, engkau tidak akan gila! Allah sekali-kali tidak akan mengecewakan engkau selamanya. Sebab engkau adalah seseorang selalu mengambung silaturahmi dan kasih sayang kepada siapapun. Engkau adalah orang yang bertanggung jawab terhadap keluargamu. Engkau adalah orang yang menghormati tetanggamu, dan engkau adalah seorang yang selalu menolong orang lain yang kesulitan.”
Sikap dan perkataan Khadijah mampu menenangkan jiwa Nabi yang saat itu mendapat ‘goncangan’ luar biasa saat menerima wahyu dari Tuhan. Sikap Khadijah merupakan sebuah refleksi yang luar biasa, Khadijah menunjukkan peran perempuan yang matang secara emosional, menjadi ‘kunci ketenangan dan ketentraman’ bagi keluarganya.
Khadijah adalah perempuan cantik, berharta dan terhormat padahal saat itu Makkah sedang dalam masa jahiliyah dimana anak perempuan dikubur dan para gadis dijuabelikan, Khadijah justru muncul sebagai representasi perempuan berdaya di masanya. Ia berhasil membuktikan bahwa perempuan berhak diberi kesempatan untuk hidup, berdaya serta memiliki peran penting dalam masyarakat. Ia berhasil menunjukkan bahwa peran perempuan tidak bisa diremehkan, justru menjadi
***