Susunan Bacaan Tahlil dan Doa Tahlil Beserta Artinya

Doa Sholat Hajat: Jumlah Rakaat, Niat, dan Syarat

Diposting pada

Segala sesuatu terjadi dengan kehendak Allah. Karenanya, seorang muslim dianjurkan untuk memohon hanya kepada-Nya, antara lain dengan mendirikan sholat hajat. Doa sholat hajat adalah doa yang dipanjatkan setelah menunaikan sholat hajat.

Artikel ini menyajikan informasi penting seputar sholat hajat. Anda bisa mengetahui jumlah rakaat, lafaz niat, dan doa yang dibaca setelah sholat hajat yang dirangkum dari berbagai sumber.

Informasi Penting Seputar sholat Hajat

Sesulit apapun persoalan hidup, Anda tidak boleh berputus asa. Dirikanlah sholat sunah dua rakaat untuk memohon pertolongan kepada Allah. Agar lebih mantap, berikut ini beberapa informasi penting seputar sholat hajat yang perlu Anda ketahui.

1. Jumlah Rakaat dalam sholat Hajat

Hajat, dalam bahasa Arab, berarti keinginan atau kehendak. Jadi, sholat hajat adalah sholat sunah yang dikerjakan oleh seseorang dengan tujuan agar hajatnya diperkenankan oleh Allah. 

Sebuah hadis sahih riwayat Ibnu Majah menceritakan bahwa Rasulullah kedatangan seorang buta yang minta didoakan agar sembuh. Beliau kemudian menyuruh orang tersebut untuk berwudhu, sholat dua rakaat, dan berdoa kepada Allah. Hadis ini menjadi dalil disunahkannya sholat hajat.

sholat hajat bisa dikerjakan kapan saja, sebanyak dua sampai dengan 12 rakaat dengan tiap-tiap dua rakaat satu salam. Cara mengerjakannya sama seperti sholat yang lain. Ayat yang dibaca pun diserahkan kepada yang mengerjakannya.

2. Niat sholat Hajat

Tidak sah suatu sholat yang dikerjakan tanpa niat. Lafaz niat sholat hajat adalah 

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatal haajati rak’ataini lillaahi ta’aalaa. Artinya, “Aku niat sholat sunat hajat dua rakaat karena Allah ta’ala.”

Baca Juga:  Sikap Berusaha, Ikhtiar dan Bentuk yang Perlu Diterapkan

3. Doa sholat Hajat 

Setelah selesai sholat hajat, duduklah dengan khusyuk untuk berdoa. Anda bisa mengikuti urutan doa sebagai berikut:

  • Membaca istighfar sebanyak 100 kali 

اَسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيْمَ, artinya: “Aku memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Besar.” 

  • Membaca shalawat sebanyak 100 kali, yaitu اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ (allaahumma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammad), artinya: “Ya Allah, beri karunia kesejahteraan atas junjungan kami Muhammad.” 
  • Membaca do’a sebagai berikut :

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ الْحَلِيمُ الْكَرِيمُ سُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ أَسْأَلُكَ مُوجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالْغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالسَّلاَمَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ لاَ تَدَعْ لِى ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ وَلاَ حَاجَةً هِىَ لَكَ رِضًا إِلاَّ قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

(Laa ilaaha illallaahul hakiimul kariim, subhaanallaahi rabbil ‘arsyil ‘azhim, alhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin, as-aluka muujibaati rahmatika wa ‘azaa-ima maghfiratika wal ghaniimata min kulli birrin wassalaamata min kulli itsmin laa tada’ lii dzanban, illaa ghafartahu, walaa hamman illaa farrajtahu walaa haajatan illaa hiya laka ridlan illaa qadlaitahaa yaa arhamarraahimiin.)

Artinya: “Tidak ada Tuhan melainkan Allah yang Maha Penyantun dan Pemurah. Maha suci Allah, Tuhan pemelihara ‘arasy yang Maha Agung. Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Kepada-Mu-lah aku memohon sesuatu yang mewajibkan rahmat-Mu, dan sesuatu yang mendatangkan ampunan-Mu, dan memperoleh keuntungan pada tiap-tiap dosa. Janganlah Engkau biarkan dosa dari pada diriku, melainkan Engkau ampuni dan tidak ada sesuatu kepentingan melainkan Engkau beri jalan keluar, dan tidak pula sesuatu hajat yang mendapat kerelaan-Mu, melainkan Engkau kabulkan. Wahai Tuhan yang paling Pengasih dan Penyayang”. (H.R. Turmudzi dan Ibnu Abi Aufa). 

  • Menyampaikan hajat yang dimohon sambil bersujud dan memperbanyak bacaan لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ , artinya “Tidak ada Tuhan melainkan Engkau ya Allah, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku ini adalah dari golongan yang aniaya.”
Baca Juga:  Tahiyat Awal: Doa, Posisi Tanga Dan Kaki Ketika Duduk

Akhir Kata

Jumlah rakaat, niat, dan doa sholat hajat adalah hal penting yang harus Anda pahami sebelum mendirikan sholat hajat. Semoga bermanfaat.

 

 

Referensi:

  • https://muhammadiyah.or.id/adakah-dalil-pelaksanaan-salat-hajat/
  • https://www.bershalawat.com/amalan/pr-2963779475/punya-banyak-masalah-yuk-amalkan-cara-sholat-hajat-menurut-ustadz-adi-hidayat-berikut?page=2
  • https://sumsel.kemenag.go.id/files/sumsel/file/file/1PANDUAN16/panduan_sholat.pdf
Pos Terkait:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *