Al Matsurat adalah kumpulan doa Nabi Muhammad SAW dengan sanad shahih, yang disusun Imam Hasan Al Banna Rahimahullah. Al ‘Allamah Asy Syaikh Yusuf Al Qaradhawi Hafizhahullah Ta’ala mengatakan bahwa Imam Hasan merujuk dua kitab utama ketika menyusunnya.
Kitab pertama karya Imam An Nawawi, “Al Adzkar” dan kitab kedua karya Imam Ibnu Taimiyah “Kalimatuth Thayyibah”. Kedua kitab tersebut dibuat jauh sebelum Al Ma’tsurat, dengan berdasar pada hadits shahih.
Kumpulan doa dan dzikir ini disusun menjadi kitab agar mudah dibaca dan diamalkan. Hukum membacanya sunnah, jika diamalkan secara rutin, maka insya Alloh akan mendapatkan berbagai keutamaan seperti yang disebutkan dalam hadits-hadits tersebut.
5 Pembahasan Dalam Kitab Al Matsurat Versi Asli Karya Hasan Al Banna
Al-Matsurat dalam kitab asli yang disusun Imam Hasan cukup banyak dan panjang, khususnya dengan penerbit Maktabah At Taufiqiyah. Dalam kitab Majmu’ah Rasail, Al matsurat menempati 42 halaman, mulai dari halaman 371 – 413. Berikut pembahasannya:
1. Al Wazhiifah
Al Wazhiifah adalah bagian pertama (Qismul Awwal), berisi wirid pagi dan sore dari Al Quran dan As Sunnah. Bagian inilah yang kini beredar luas dan disebut Al Ma’tsurat wazhifah sughra dan wazhifah kubra.
Pada Al Ma’tsurat versi original, wazhifah sughra dan wazhifah kubra, terdapat pada halaman 379-388. Dengan sembilan halaman, kitab ini sudah mencakup wazhifah kubra dan sughra.
2. Al Wirdul Qur’aniy
Al Wirdul Qur’aniy adalah judul dari bagian kedua (Qismuts Tsaani), yang berarti wirid Al Quran. Wirid ini berasal dari ayat-ayat pilihan yang didasarkan pada hadits Nabi SAW.
3. Ad’iyah Al Yaum wal Lailah
Ad’iyah Al Yaum wal Lailah adalah judul dari bagian ketiga (Qismuts Tsaalits), yang berarti doa sehari-hari siang dan malam. Contohnya, doa berpakaian, doa bangun tidur, atau lainnya.
4. Al Ad’iyah Al Ma’tsurah fi Haalat Mukhtalifah
Al Ad’iyah Al Ma’tsurah fi Haalat Mukhtalifah adalah judul bagian keempat (Qismur Raabi’), yang berarti doa ma’tsur pada berbagai keadaan. Dimana doa ma’tsur adalah doa-doa yang diambil dari Al-Quran dan hadits.
5. Wirdul Ikhwan (wirid Al Ikhwan)
Wirdul Ikhwan (wirid Al Ikhwan) adalah bagian kelima, yaitu wirid ma’tsur yang dianjurkan untuk dibaca. Pada bagian ini terdapat doa rabithah, yaitu doa susunan Imam Hasan sendiri, dan bukan doa ma’tsur.
Waktu untuk mengamalkannya adalah setelah sholat Subuh hingga Dzuhur, dan setelah Ashar sampai datang Maghrib. Keutamaan doa dan dzikir ini disebutkan dalam setiap hadits yang mendasarinya. Contohnya, hadits riwayat Uqbah bin Amir radhiallahu anhu bahwa Rasulullah SAW bersabda,
أَمَرَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أَقْرَأَ بِالْمُعَوِّذَاتِ دُبُرَ كُلِّ صَلَاةٍ
“Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memerintahku agar membaca surah-surah al-mu’awwizat (al-Ikhlas, al-Falaq, dan an-Nas) di belakang setiap shalat.” (HR. Abu Dawud no. 1523. Syaikh al-Albani rahimahullah menilainya sahih)
Abu Dawud dan Turmudzi pun mengkisahkan:
“Barang siapa membacanya tiga kali ketika masuk pagi dan ketika masuk sore, hal itu telah mencukupinya dari segala urusannya.” (HR. Abu Dawud 4/322 dan at-Tirmidzi 5/567; dan Syaikh al-Albani rahimahullah menilainya sahih dalam kitab Shahih at-Tirmidzi 3/182)
Hadits ini mengatakan Muslim/ah yang membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nass maka Allah akan mencukupi semua kebutuhannya di dunia.
Contoh lain, dalam kitab Al-Kabir dan Al-Hakim, At-Thabrani mengatakan bahwa Rasulullah bersabda:
“Barang siapa yang membaca 10 ayat dari surat Al-Baqarah di dalam rumahnya maka setan tidak akan mampu masuk ke dalam rumah tersebut hingga keesokan harinya.”
Ayat-ayat tersebut adalah empat ayat pertama, ayat kursi dan dua ayat setelahnya, serta tiga ayat terakhir.
Sementara Utsman bin Affan RA meriwayatkan:
Rasulullah bersabda, ”Tidak ada seorang hamba membaca pada pagi hari setiap hari dan pada sore hari setiap malam, ‘Bismillaahi lladzi laa yadzurru m’asmihi syai’un…’ tiga kali maka tidak ada satu pun yang membahayakannya.” (HR. Abu dawud dan Turmudzi).
Dengan membaca doa tersebut di pagi hari, maka akan dilindungi dari bahaya dan ancaman hingga sore. Begitu pula ketika dibaca sore hari, maka akan mendapatkan perlindungan hingga pagi tiba.
Sedangkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Ayyasy,
“sesungguhnya Rasulullah bersabda, “Siapa yang mengucapkan ketika pagi hari ‘laa ilaaha illallah….’ baginya sebanding memerdekakan budak dari putra Isma’il, ditulis untuknya sepuluh kebaikan, dihapus sepuluh kesalahan, diangkat sepuluh derajat, dan dia dalam penjagaan dari setan hingga sore, dan jika ia baca ketika masuk sore maka baginya seperti itu pula.” (HR. Abu Dawud, Nasa’i, dan Ibnu Hibban).
Dengan melantunkan doa ini, maka akan mendapatkan pahala begitu banyak, dan berada dalam penjagaan dari setan.
Akhir Kata
Al Matsurat adalah kitab dzikir dan doa dengan penyebaran terluas, sehingga jumlah eksemplar yang dicetak dan dijual pun paling banyak. Namun penting untuk diketahui, bahwa kitab tersebut merupakan bab pertama dari keseluruhan 5 bab.
===
Sumber Referensi
https://www.tagar.id/8-manfaat-dan-keutamaan-membaca-almatsurat
https://grahayatimdhuafa.or.id/artikel/pengertian-dan-keutamaan-al-matsurat
https://www.islampos.com/al-matsurat-dzikir-pagi-dan-petang-serta-keutamaannya-14128/
https://nourabooks.co.id/7-keutamaan-dan-manfaat-membaca-doa-al-matsurat/
https://kumparan.com/berita-hari-ini/doa-doa-dalam-dzikir-al-matsurat-pagi-dan-petang-1wSQRDoRnsp
https://www.islamedia.id/2013/08/merutinkan-al-matsurat-bolehkah.html