Niat mandi junub adalah niat yang diucapkan sebelum mandi wajib (proses membersihkan diri dari hadats besar dengan cara tertentu) dilakukan. Junub sendiri berasal dari kata janabah, dalam fiqih Islam menunjukkan kondisi seseorang setelah melakukan hubungan suami istri.
Kondisi junub (sering juga dikatakan hadats besar) lainnya bagi wanita yaitu mengalami haid, melahirkan, dan nifas. Sedangkan bagi laki-laki baligh adalah mimpi basah, keluar air mani atau ejakulasi dengan syahwat, dalam keadaan sadar maupun tidur.
Selama berada dalam keadaan junub, seorang muslim/ah tidak dapat melakukan beberapa ibadah seperti sholat, membaca Alquran atau menyentuh mushaf. Tidak boleh duduk, berdiam diri di masjid, serta melakukan thawaf (mengelilingi Ka’bah). Setelah mandi wajib dan suci, baru dapat beribadah lagi.
5 Langkah Dalam Tata Cara Mandi Junub
Perintah menyucikan diri dari hadats besar tersebut dengan cara mandi wajib tertulis dalam Q.S. An-Nisa ayat 43:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَقْرَبُواْ الصَّلاَةَ وَأَنتُمْ سُكَارَى حَتَّىَ تَعْلَمُواْ مَا تَقُولُونَ وَلاَ جُنُباً إِلاَّ عَابِرِي سَبِيلٍ حَتَّىَ تَغْتَسِلُواْ
Yā ayyuhal-lażīna āmanū lā taqrabuṣ-ṣalāta wa antum sukārā ḥattā ta‘lamū mā taqūlūna wa lā junuban illā ‘ābirī sabīlin ḥattā tagtasilū
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu salat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan (jangan pula hampiri masjid), sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekadar berlalu saja sehingga kamu mandi.”
Langkah-langkah dalam tata cara mandi wajib atau junub, untuk laki-laki dan perempuan sama, yaitu:
1. Membaca niat
Membaca niat adalah langkah pertama mandi wajib yang bisa diucapkan dalam hati ataupun dilafalkan. Berikut niat mandi junub setelah berhubungan suami-istri:
نَوَيْتُ الغُسْلَ لِرَفْعِ الجِنَابَةِ
Nawaitul ghusla lirafil janabati.
Artinya:
“Saya berniat mandi untuk menghilangkan junub.”
Sedangkan niat mandi dan doa secara umum, untuk kondisi junub (hadats besar) lainnya, yaitu:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا للهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbari fardhan lillahi ta’ala.
Artinya:
“Dengan menyebut nama Allah, aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar, fardu karena Allah ta’ala.”
2. Membersihkan Anggota Tubuh
Membersihkan anggota tubuh adalah aktivitas membasuh (mencuci), bisa dengan air mengalir saja atau menggunakan sabun. Langkah pertama, cuci kedua telapak tangan 3 kali, mulai dari tangan kanan lalu tangan kiri, agar tangan bersih dari najis.
Selanjutnya basuh area kemaluan menggunakan tangan kiri. Bagi wanita, jongkok dan basuh farji (area vagina) dan seluruh bagian yang terlihat, karena jika berdiri, area tersebut tidak terlihat. Bagi laki-laki, jika telah sunat, maka bagian ini aman, tidak ada bagian yang tersembunyi.
Setelah itu basuh dubur (masrobah – anus bagian dalam), ketika berjongkok atau seperti waktu buang air besar. Bersihkan juga bagian lubang serta daun telinga, begitu pula kulit dan kotoran di bawah kuku, jangan sampai menghalangi basuhan air.
Selanjutnya, lipatan tubuh yang tersembunyi seperti ketiak, pusar, dan sela-sela jari kaki. Setelah itu cuci kembali tangan dengan air langsung atau menggunakan sabun dulu baru kemudian dibilas.
3. Berwudhu
Berwudhu adalah rangkaian aktivitas mensucikan diri dari hadats kecil menggunakan air mengalir, umumnya dilakukan sebelum sholat atau mengaji. Lakukan tata cara wudhu seperti biasanya sebelum menunaikan ibadah sholat.
4. Membasahi Kepala
Membasahi kepala adalah aktivitas mengguyur kepala tiga kali hingga seluruh permukaan kulit kepala dan rambut basah oleh air. Bagi laki-laki, wajib menyela atau menggosokkan jari-jari yang dibasahi air ke sela-sela rambut sampai pangkalnya hingga menyentuh bagian kulit kepala.
Sementara wanita tidak perlu melakukannya. Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayat At-Tirmidzi,
“Aku bertanya, wahai Rasulullah, sesungguhnya aku ini perempuan yang sangat kuat jalinan rambut kepalanya, apakah aku boleh mengurainya ketika mandi junub? Maka Rasulullah menjawab, ‘Jangan, sebetulnya cukup bagimu mengguyurkan air pada kepalamu tiga kali guyuran’.”
5. Mengguyur Tubuh
Mengguyur tubuh adalah aktivitas membasahi tubuh merata dengan menyiramkan air dari ujung rambut hingga kaki. Dimulai dari sisi kanan baru kemudian sisi kiri, lalu mencuci kedua kaki. Pastikan seluruh area lipatan kulit yang tersembunyi sudah dibersihkan, atau basuh kembali agar yakin.
Anjuran ini sesuai dengan hadis ‘Aisyah RA sebagaimana yang dicontohkan Nabi. Ia berkata,
كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يُعْجِبُهُ التَّيَمُّنُ فِى تَنَعُّلِهِ وَتَرَجُّلِهِ وَطُهُورِهِ وَفِى شَأْنِهِ كُلِّهِ
Artinya:
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mendahulukan yang kanan ketika memakai sendal, ketika bersisir, ketika bersuci dan dalam setiap perkara (yang baik-baik).” (HR. Bukhari no. 168 dan Muslim no. 268).
Tata cara mandi junub merupakan hal penting untuk diketahui muslim/ah, karena terkait syarat sah ibadah dalam agama Islam. Pertama, seorang muslim/ah harus dalam keadaan suci dari hadats kecil, cara mensucikannya dengan melakukan wudhu. Kedua, suci dari hadats besar (junub), disucikan dengan mandi junub.
Akhir Kata
Niat mandi junub adalah langkah pertama untuk membersihkan dan menyucikan diri dari keadaan junub (hadats besar). Secara garis besar, tata caranya sama bagi laki-laki dan perempuan, hanya berbeda ketika membasuh kepala.
Sumber Referensi
- https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20221102101841-569-868409/tata-cara-mandi-wajib-untuk-laki-laki-yang-benar-dalam-islam
- https://www.detik.com/jabar/berita/d-6319186/bacaan-niat-mandi-wajib-untuk-pria-dan-wanita-beserta-artinya
- https://m.mediaindonesia.com/humaniora/437106/tata-cara-serta-niat-mandi-junub-atau-wajib
- https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20201208125348-284-579348/tata-cara-mandi-junub-sesuai-tuntunan-rasulullah
- https://m.liputan6.com/hot/read/5018916/mandi-junub-adalah-mandi-wajib-ketahui-dasar-hukum-dan-tata-caranya
- https://m.mediaindonesia.com/humaniora/510200/lima-anggota-badan-diabaikan-mandi-junub-tidak-sah