Dra. Hj. Badriyah Fayumi, Lc., M.A.,

Biografi Nyai Hj. Badriyah Fayumi, Ulama Feminis Fenomenal NU

Diposting pada

tokoh wanita – Dia adalah Dra. Hj. Badriyah Fayumi, Lc., M.A., seorang Azhariyyin lahir di Pati, 5 Agustus 1971. Ia juga memimpin Kongres Ulama Wanita Indonesia (KUPI), sebuah perkumpulan akademisi dan aktivis perempuan. Sebagai politisi, ia menggemakan perjuangan menyuarakan gagasan kesetaraan gender melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Sebagai pengasuh Pondok Pesantren Mahasina Darul Qur’an Wal Hadith, Badriyah Fayumi menerjemahkan feminisme Barat ke dalam konteks yang sesuai dengan komunitas dan tradisi Muslim Indonesia. Ia mengatakan, kiai perempuan memiliki peran yang sama dengan kiai laki-laki dalam memperkuat Islam washathiyah (moderat) di nusantara ini.

Melalui bukunya “Halaqah Islam: Mempelajari Perempuan, Hak Asasi Manusia, dan Demokrasi (2004),” Badriyah Fayumi tampaknya mencari panggung bagi perempuan Indonesia untuk berpartisipasi bersama laki-laki dalam memperjuangkan Hak Asasi Manusia dan Demokrasi. Perempuan harus segera naik ke panggung publik dengan membawa ide-ide orisinalnya. Di mata publik, ia tampak kesulitan mencari panggung untuk suara perempuan . Berikut adalah Biografi Nyai Hj. Badriyah Fayumi, Ulama Feminis Fenomenal NU.

Biografi Nyai Hj. Badriyah Fayumi

Biografi Nyai Hj. Badriyah Fayumi, Ulama Feminis Fenomenal NU – Nyai Badriyah Fayumi adalah putri dari KH. Ahmad Fayumi Munji. Sedangkan KH. Ahmad Fayumi Munji sendiri adalah seorang ulama besar, pengurus Pondok Pesantren Raudlatul Ulum, Pati, serta pengikut tarekat Syathariyah dan Syadziliyah. Oleh karena itu, semangat keislaman sangat tercermin dalam gagasan Nyai Badriyah Fayumi. Salah satunya, semangat feminisme.

Nyai Hj. Badriyah Fayumi Pejuang Feminisme

Nyai Badriyah Fayumi bersama suaminya, KH. Drs. Abu Bakar Rahziz, M.A., berkolaborasi memperjuangkan gagasan feminisme Islam di jalur budaya, pendidikan, dan politik.

Nyai Badriyah Fayumi merupakan salah satu alumni Pondok Pesantren Raudlatul Ulum. Setelah lulus pada tahun 1985, ia melanjutkan pendidikan sarjana di IAIN Syarif Hidayatullah, jurusan tafsir hadis. Pada tahun 1995, kembali mengambil program sarjana jurusan Tafsir di Universitas al-Azhar, Kairo, Mesir dan lulus pada tahun 1998. Pada tahun 2004, sambil mengajar di almamaternya, melanjutkan pendidikan magister di IAIN Syarif Hidayatullah.

Baca Juga:  Biografi & Nasihat Ustadzah Halimah Alaydrus

Kemampuannya di Berbagai Bidang

Biografi Nyai Hj. Badriyah Fayumi, Ulama Feminis Fenomenal NU – Ilmuwan pesantren produk pusat peradaban Islam Al-Azhar ini kemudian menunjukkan kemampuannya di berbagai bidang, baik politik maupun budaya dan akademik. Di bidang politik, Nyai Badriyah Fayumi adalah anggota DPR/Fraksi PKB DPR RI periode 2004-2009, dari daerah pemilihan III Jawa Tengah. Sebelumnya, saat Gus Dur menjadi Presiden, ia mendampingi Ibu Negara Sinta Nuriyah sebagai staf ahli (1999-2001).

Dalam kepengurusan DPP PKB pernah menjabat sebagai Wakil Sekretaris Dewan Syuro periode 2005-2010. Pada saat yang sama, ia menjabat sebagai ketua Gerakan Perempuan Kebangkitan Bangsa atau organisasi sayap perempuan PKB (2007-2009). Terakhir, sebagai Komisioner Komisi Perlindungan Anak (KPAI) tahun 2010, Ketua KPAI, periode 2012-2014.

Badriyah Fayumi aktf di bidang kebudayaan, dan juga aktif di bidang Advokasi PP. Fatayat (2000-2010) selama dua periode. Ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua LKK PBNU (2015-2020), Ketua Alimat (Ulama Wanita) tahun 2015, dan Ketua Panitia Pengarah Kongres Ulama Indonesia (KUPI) tahun 2017.

Namun, jauh sebelumnya, ia pernah dipercaya menjadi Kepala Bidang Pendidikan PP. IPPNU (1988-1996), dan anggota kehormatan Forum Kajian Kitab Kuning (FK3) Puan Amal Hayati yang didirikan oleh Gus Dur, Ibu Shinta, KH. Husein Muhammad, 1997. Akhirnya mendapat amanah sebagai Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat Lembaga Kesejahteraan Keluarga Nahdlatul Ulama (PPLKNU).

Nyai Hj. Badriyah Fayumi Mendirikan Yayasan

Biografi Nyai Hj. Badriyah Fayumi, Ulama Feminis Fenomenal NU – Sejak tahun 2005 hingga sekarang, Nyai Badriyah Fayumi bersama suami tercinta, Nyai Badriyah Fayumi juga mendirikan Yayasan Mahasina li ad Dakwah wat Tarbiyah, yang pada tahun 2008 menjadi Pondok Pesantren Mahasina. Di sela-sela mengembangkan pesantren, ia aktif sebagai nara sumber reguler pada program Kuliah Subuh TPI (sekarang MNCTV) secara langsung dan direkam selama 2002-2005. Juga sebagai redaktur Majalah Noor dari tahun 2003-2017, agar muslimah lebih Islami dalam budaya.

Sebagai seorang akademisi, aktivis, dan politikus, Nyai Badriyah Fayumi tentu tidak lepas dari karya ilmiah. Selain menulis artikel dengan lebih dari 200 judul di beberapa majalah yang dikelolanya, setidaknya ada beberapa karya ilmiah yang serius dan kritis. Pada tahun 2004, ia menulis buku berjudul Halaqah Islam: Mempelajari Perempuan, Hak Asasi Manusia, dan Demokrasi.

Baca Juga:  Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Situbondo

Pada tahun 2008, ia menyelesaikan tesisnya yang berjudul Konsep Makruf dalam Ayat-Ayat Munakahat dan Kontekstualisasinya dalam Beberapa Masalah Perkawinan di Indonesia. Terakhir, pada tahun 2015 ada karyanya yang berjudul Dari Harta Gono Gini Hingga Izin Poligami. Semua karya ini mencerminkan gagasan perjuangan yang konsisten antara gerakan aktivismenya di ranah budaya dan teorinya di dunia akademik.

Tak heran jika Kementerian Agama Republik Indonesia pada 2013 memberinya penghargaan. Badriyah Fayumi mendapatkan penghargaan “Apresiasi Pendidikan Islam Bagi Pimpinan Pondok Pesantren Peduli Perempuan dan Anak”. Pada titik ini, bukan lagi akademisi, budayawan, dan aktivis lapangan, tetapi negara adalah penanda akhir kapasitas dan konsistensi Badriyah Fayumi di panggung sejarah Indonesia. Saya berharap para perempuan generasi milenial mengambil banyak pelajaran dan pelajaran berharga dari jejak perjuangan tokoh feminis NU ini.

Demikianlah artikel tentang Biografi Nyai Hj. Badriyah Fayumi, semoga bermanfaat terimakasih.

 

 

FAQ

[tabby title=”Biografi itu apa sih?“]

Biografi adalah riwayat hidup yang ditulis orang lain. Jadi, tulisan yang berisi sejarah hidup, pengalaman-pengalaman, sampai kisah sukses seseorang dinamakan teks biografi.

[tabbyending]

[tabby title=”Biografi meliputi apa saja?“]

  • Latar belakang keluarga tokoh.
  • Riwayat pendidikan tokoh.
  • Riwayat pekerjaan tokoh.
  • Prestasi tokoh.
  • Informasi lain yang mendukung biografi tokoh.

[tabbyending]

[tabby title=”Bagaimana ciri-ciri teks biografi?“]

Informasi yang disajikan berdasarkan fakta-fakta dari tokoh tersebut. Memiliki struktur baku, yaitu orientasi, peristiwa, dan reorientasi. Gaya penulisan dibuat semenarik mungkin, yaitu dalam bentuk narasi. Kisah yang ditulis bersifat inspiratif, yaitu untuk memengaruhi pembaca.

[tabbyending]

[tabby title=”Apa manfaat dan tujuan biografi?“]

Manfaat teks biografi, yaitu sebagai panutan bagi pembaca, memuat informasi berdasarkan fakta pada tokoh, memuat sebuah fakta pengalaman hidup suatu tokoh dalam memecahkan masalah, mengetahui dan memahami karakter orang lain dan banyak belajar tentang orang lain melalui tokoh-tokoh lain.

[tabbyending]

[tabby title=”Bagaimana cara membuat biografi?“]

  1. Menentukan Tokoh. Hal pertama yang harus dipikirkan adalah menentukan tokoh yang ditulis.
  2. Menentukan Bahan.
  3. Temukan Fakta-fakta Utama.
  4. Tentukan Bagian Penting.
  5. Menentukan Daya Tarik Tokoh yang Kita Angkat.
Baca Juga:  Khadijah, Representasi Perempuan Berdaya Di Masanya

[tabbyending]

[tabby title=”Berapakah struktur teks biografi jelaskan?“]

Terdapat 3 struktur teks biografi yang harus diterapkan yaitu orientasi, kejadian penting, serta reorientasi. Bagian ini berisi informasi mengenai latar belakang kisah atau peristiwa yang akan diceritakan selanjutnya untuk membantu pendengar maupun pembaca.

[tabbyending]

[tabby title=”Apa Perbedaan biografi dan Otobiografi?“]

Menurut KBBI, biografi adalah riwayat hidup (seseorang) yang ditulis oleh orang lain. Sementara itu, autobiografi adalah riwayat hidup pribadi yang ditulis sendiri.

[tabbyending]

[tabby title=”Apa itu biografi dan ciri cirinya?“]

Biografi merupakan tulisan berisi cerita hidup seorang tokoh yang memberi motivasi, dampak positif dan lain sebagainya. Penulisannya sering kali dalam bentuk baku yaitu menggunakan Bahasa Indonesia dengan gaya formal. Hal ini menjadi salah satu ciri pembeda antara biografi dengan tulisan lainnya seperti cerpen fiksi.

[tabbyending]

[tabby title=”Apa saja ciri-ciri kebahasaan teks biografi?“]

Teks biografi memiliki struktur berupa orientasi, kejadian penting, dan reorientasi dan ciri kebahasaan berupa kata ganti, kata kerja, kata sifat, kata hubung (konjungsi), kata depan, dan kata keterangan.

[tabbyending]

[tabby title=”Apa tujuan dari teks biografi?“]

Teks biografi bertujuan untuk menceritakan kisah hidup seseorang yang bisa menjadi teladan orang banyak. Ada juga istilah autobiografi yang menjelaskan riwayat hidup seseorang. Autobiografi ini ditulis sendiri oleh tokoh. Perbedaan antara biografi dan autobiografi terletak pada tinjauan penulis.

[tabbyending]

[tabby title=”Hal apa saja yang dapat diteladani dari tokoh biografi?“]

  • Karakter dan sikap kebaikannya terhadap sekitar.
  • Perjuangan dia untuk mencapai sesuatu.
  • Kegigihannya dalam mempertahankan sesuatu.
  • Prestasi yang dimilikinya.

[tabbyending]

[tabby title=”Apa yang membedakan teks biografi dengan teks lain?“]

Teks biografi berisi Riwayat hidup seseorang dan berdasarkan fakta, sedangkan Teks yang lain tidak berdasar kpd riwayat hidup seseorang.

[tabbyending]

[tabby title=”Apakah yang dimaksud orientasi dalam teks biografi?“]

Orientasi atau setting (aim) berisi gambaran awal tentang tokoh atau pelaku di dalam teks biografi secara umum. Dengan kata lain, orientasi berisi informasi mengenai latar belakang kisah atau peristiwa yang akan diceritakan selanjutnya untuk membantu pendengar atau pembaca.

[tabbyending]

Pos Terkait:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *