Doa Tolak Bala

Mengetahui Niat Puasa Ramadhan dan Keistimewaannya

Diposting pada

Saat menjalankan ibadah di bulan suci, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan. Di antaranya adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan niat. Dalam hal ini, niat puasa Ramadhan adalah salah satunya. Hal ini karena niat merupakan bagian dari syarat sah dalam melaksanakan ibadah seperti salat dan puasa itu sendiri.

Anjuran Mengutamakan Niat dalam Ibadah

Mengutamakan niat sebelum beribadah adalah kewajiban dari setiap muslim. Hal ini bahkan telah ditegaskan oleh Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam yang diterangkan dalam sebuah hadits berikut ini:

مَنْ لَمْ يُبَيِّتْ الصِّيَامَ قَبْلَ طُلُوعِ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَه

Manlam yubayyats yaamaqabbla thola’il fajri falaashiyaa malahu

Artinya: Barangsiapa yang belum berniat (puasa) di malam hari sebelum terbit fajar maka tidak ada puasa baginya.”

Hadits tersebut diriwayatkan oleh Ad-Daru Quthni dan Al-Baihaqi.

1. Niat Puasa Ramadhan

Imam Ghazali telah menerangkan dalam Ihya Ulumiddin 2 bahwa berniat pada malam sebelum melaksanakan puasa Ramadhan adalah wajib hukumnya. Untuk itu, bagi Anda yang belum mengetahui lafaz niat puasa tersebut, ikuti niatnya berikut ini:


نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i fardhi syahri Ramadhani hadzihis sanati lillahi ta’ala.

Artinya: Aku berniat puasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.”

Pengulangan niat setiap hari selama bulan Ramadhan telah disyariatkan oleh para ulama. Maka dapat disimpulkan bahwa berniat untuk puasa Ramadhan wajib dibaca setiap hari karena ibadah per harinya tidak saling berkaitan.

Baca Juga:  3 Doa Berbuka Puasa yang Sahih, Singkat dan Mudah Dihafalkan

Namun, menurut mazhab Maliki dalam Fiqih Islam wa Adilatuhu dari Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi menyatakan bahwa berniat untuk puasa Ramadhan dapat dilakukan satu kali saja. Sedangkan puasa tetap dilaksanakan setiap hari selama bulan Ramadhan tersebut.

2. Doa Berbuka Puasa

Berikut ini adalah lafaz doa berbuka puasa menurut hadits:


اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa’ala rizqika fathartu birahmatika yaa arhamar roohimin.

Artinya: “Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan kepada-Mu aku beriman, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka. Dengan rahmat-Mu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Doa berbuka puasa menurut hadits lainnya sebagai berikut:


ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ

Duhabaz zhama’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insyaa Allah.

Artinya: “Telah hilang rasa hausku dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap insyaa Allah.” (HR. Abu Daud)

Membaca doa ketika berbuka puasa merupakan amalan yang meneladani Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam. Oleh karena itu, sebaiknya Anda tidak lupa mengamalkan doa tersebut. Sementara itu, terdapat perbedaan pendapat tentang waktu terbaik untuk melafazkan doa berbuka puasa tersebut.

Beberapa ulama menyatakan bahwa doa berbuka puasa sebaiknya dibaca ketika seseorang telah berbuka atau pada saat pertama kali ia membatalkan puasa, baik dengan air, kurma, ataupun yang lainnya. Sebagian ulama berkata bahwa doa buka puasa lebih baik dibaca sebelum buka puasa dilakukan.

3. Keistimewaan Waktu Berbuka Puasa

Ketika membaca doa buka puasa merupakan waktu yang istijabah. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam:


ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

Baca Juga:  Niat Sholat Taubat dan Tata Cara Pelaksanaannya

Tsalatsatun laaturaddu da’wa tuhumu imaamul aadilu washshaa imuhiyna yuftiru wada’watul majlawmi.

Artinya: “Ada tiga doa yang tak tertolak. Doa orang berpuasa ketika tiba waktu berbuka, doa pemimpin yang adil dan doa orang yang terzalimi.” (Hadits riwayat Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).

Bukan tanpa alasan saat berbuka puasa menjadi waktu yang istijabah. Hal ini dikarenakan waktu tersebut memiliki keberkahan di dalamnya.

Kesimpulan

Sebelum menjalankan ibadah di bulan Ramadhan, sebaiknya Anda menyiapkan diri dengan menghafalkan niat dan doa berbuka di bulan Ramadhan. Perlu Anda ingat bahwa niat puasa Ramadhan adalah salah satu syarat sah dari ibadah tersebut. Pastikan Anda sudah menghafalkan niat ini sebelum bulan Ramadhan tiba.

 

Referensi:

  • https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6031012/doa-niat-puasa-ramadan-dan-buka-puasanya-kapan-dibaca
  • https://www.tribunnews.com/ramadan/2022/04/05/doa-niat-puasa-ramadhan-dalam-tulisan-arab-beserta-bacaan-latin-dan-artinya
  • https://www.travelumrohhaji.co.id/2021/02/doa-niat-puasa-bulan-ramadhan.html
  • https://baznas.go.id/v2/artikel-show/Niat-Puasa-Ramadhan-dan-Waktu-Membaca-yang-Tepat/149?back=https://baznas.go.id/v2/artikel-all
  • https://www.cnbcindonesia.com/syariah/20220404031159-29-328370/bacaan-niat-puasa-ramadan-simak-di-sini
Pos Terkait:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *